6 Rukun Haji Yang Wajib Dikerjakan Agar Ibadah Sah

Rukun Haji
Agar ibadah sah kerjakan rukun haji yang benar

RukIbadah haji merupakan rukun Islam kelima yang wajib ditunaikan oleh umat Islam yang mampu secara fisik, mental dan finansial. Ibadah ini hanya dapat ditunaikan pada bulan haji, yakni bulan syawal, Dzulqaidah dan Dzulhijjah yang mana puncaknya pada tanggal 8-13 Dzulhijjah. Ada 6 rukun haji yang wajib dikerjakan agar ibadah sah dan calon jemaah diharapkan memahaminya.

Kenapa Haji Hanya Wajib Bagi Yang Mampu?

Melaksanakan ibadah haji bukan perkara mudah karena membutuhkan kesiapan dari segi biaya, fisik, mental, hingga kondisi perjalanan yang aman. Oleh karenanya tidak semua Muslim dibebani kewajiban melaksanakan haji, kecuali yang benar-benar mampu. Para ulama telah sepakat bahwa kewajiban haji hanya berlaku bagi orang yang memiliki kemampuan. Oleh karenanya pahami 6 rukun haji yang wajib dilaksanakan agar ibadah sah.

Read More

Kewajiban haji berlaku bagi mereka yang benar-benar mampu, sebagaimana disebutkan dalam Surah Ali Imran ayat 97.

فِيْهِ اٰيٰتٌۢ بَيِّنٰتٌ مَّقَامُ اِبْرٰهِيْمَ ەۚ وَمَنْ دَخَلَهٗ كَانَ اٰمِنًا ۗ وَلِلّٰهِ عَلَى النَّاسِ حِجُّ الْبَيْتِ مَنِ اسْتَطَاعَ اِلَيْهِ سَبِيْلًا ۗ وَمَنْ كَفَرَ فَاِنَّ اللّٰهَ غَنِيٌّ عَنِ الْعٰلَمِيْنَ ٩٧

Artinya: Di dalamnya terdapat tanda-tanda yang jelas, (di antaranya) Maqam Ibrahim. Siapa yang memasukinya (Baitullah), maka amanlah dia. (Di antara) kewajiban manusia terhadap Allah adalah melaksanakan ibadah haji ke Baitullah, (yaitu bagi) orang yang mampu mengadakan perjalanan ke sana. Siapa yang mengingkari (kewajiban haji), maka sesungguhnya Allah Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu pun) dari seluruh alam.

Baca Juga : Catat! Agar Jemaah Haji Tidak Tersesat di Tanah Suci

Berikut 6 Rukun Haji Yang Wajib Dikerjakan Agar Ibadah Sah

1. Ihram

Ihram yang diartikan sebagai niat untuk memulai ibadah haji dengan memakai kain ihram. Niat berihram dilakukan dengan mengambil miqat di tempat-tempat yang telah ditentukan, dan melaksanakan shalat sunnah dua rakaat.

Adapun lafadz niat haji beserta artinya:

نَوَيْتُ الْحَجَّ وَأَحْرَمُتُ بِهِ لِلَّهِ تَعَالَى

Nawaitul hajja wa ahramtu bihi lillahi taala

Artinya: Aku berniat haji dengan berihram karena Allah Taala.

Terdapat beberapa larangan yang harus dijauhi oleh para jemaah setelah berniat ihram haji, di antaranya memakai wewangian, memotong kuku dan rambut, mengadakan akad nikah, berhubungan suami-istri, menutup wajah dan sebagainya.

2. Wukuf di Arafah

Rukun haji kedua ini merupakan puncak prosesi ritual ibadah haji. Saat pelaksanaan wukuf, para jemaah berdiam diri di area padang tanah Arafah pada 9 Dzulhijjah, mulai dari tergelincirnya matahari hingga terbenamnya matahari. Jemaah haji dianjurkan untuk memperbanyak membaca talbiyah, dzikir, istighfar, tahlil, shalawat dan membaca Al-Quran, baik sendiri-sendiri ataupun berjamaah.

3. Thawaf Ifadhah

Yang ketiga merupakan salah satu rukun haji yang dilaksanakan dengan mengelilingi Kabah sebanyak 7 (tujuh) putaran sambil berjalan kaki. Thawaf dimulai dan diakhiri pada arah sejajar dengan Hajar Aswad, di mana posisi Kabah selalu berada di sebelah kiri badan jemaah. Selama melakukan tawaf, jemaah harus suci dari hadas kecil dan hadas besar.

Sai, Tahallul dan Tertib

4. Sai

Rukun haji keempat yakni Sai, berjalan mulai dari bukit Safa ke bukit Marwah sebanyak 7 (tujuh) kali perjalanan. Dari bukit Safa ke bukit Marwah dan sebaliknya dihitung 1 (satu) kali perjalanan, sehingga rangkaian Sai berakhir di bukit Marwah. Jemaah haji yang melakukan Sai disunnahkan untuk suci dari hadas kecil dan hadas besar, namun jika tidak suci maka perjalanan Sai nya tetap dianggap sah.

5. Tahallul (Mencukur Rambut)

Setelah selesai melakukan Sai, rukun haji yang wajib dilakukan selanjutnya adalah tahallul atau memotong rambut sebagai tanda selesainya rangkaian rukun haji. Lebih afdhal bagi laki-laki untuk mencukur rambut hingga gundul atau sekurang-kurangnya memotong sebelah kanan, tengah, dan kiri. Sementara bagi perempuan, lebih afdhal untuk sekurang-kurangnya memotong tiga helai rambut sepanjang jari. Adapun tahallul haji terdiri dari tahallul awwal dan tahallul tsani.

6. Tertib

Rukun haji yang terakhir ialah tertib, di mana jemaah telah melaksanakan rukun haji secara berurutan, mulai dari ihram sampai tahallul. Jemaah yang tidak melaksanakan rukun haji dengan tertib, dalam hal ini melalaikan salah satu di antaranya ataupun tidak menjalankan rangkaiannya secara berurutan, maka ibadah hajinya dianggap tidak sah.

Perbedaan Rukun Haji dan Umrah

Perbedaan rukun haji dan umrah terletak pada tidak adanya kegiatan wukuf di Arafah bagi jemaah umrah, yang artinya haji memiliki 6 (enam) rukun, sedangkan umrah hanya memiliki 5 (lima) rukun, di antaranya Ihram, Thawaf Ifadhah, Sai, Tahallul (mencukur rambut), dan Tertib.

Hal ini dikarenakan wukuf hanya dapat dilaksanakan pada tanggal 9 Dzulhijjah selepas matahari tergelincir hingga maghrib yang menjadi inti dari prosesi ibadah haji, sementara inti dari ibadah umrah hanya terletak pada thawaf dan sai.

Dengan mengetahui rukun haji yang telah disebutkan di atas, calon hemaah dapat lebih mempersiapkan diri agar ibadah haji yang akan dilaksanakan insya Allah bernilai sah di mata Allah.

Related posts