Sai merupakan salah satu rukun umroh maupun haji yang harus dilaksanakan oleh setiap jemaah. Sai adalah ritual berjalan kaki dan berlari-lari kecil dari Bukit Safa ke Bukit Marwah sebanyak 7 kali.
Pada tempat yang sudah ditentukan atau ditandai pilar hijau, jemaah pria disunatkan untuk berlari-lari kecil, sedangkan wanita berjalan cepat.
Kementerian Haji dan Umroh Arab Saudi mengeluarkan pedoman bagi jemaah untuk melaksanakan Sai. Pedoman bagi jamaah haji dan umroh ini untuk menjaga kedisiplinan selama melakukan Sa’i.
Berikut pedoman dan aturan melaksanakan Sa’i yang harus diperhatikan jemaahn seperti dilansir dari laman media sosial X Kementerian Haji Umrah @MoHU_En:
Pertama, Jemaah harus terus bergarak tanpa henti selama ritual Sa’i
Kementerian Haji Umrah Arab Saudi menekankan jemaah untuk terus bergerak selama Sa’i, menghindari jeda. Hal ini menunjukkan dedikasi mereka yang tak tergoyahkan terhadap perjalanan suci dan menghindari masalah bagi jemaah di belakangnya.
Kedua, Menyesuaikan kecepatan dengan jemaah lain demi menjaga kelancaran
Jemaah ditekankan pentingnya menyesuaikan kecepatan dengan sesama jemaah. Dengan pergerakan yang selaras dengan yang lain, melambangkan sifat kolektif iman mereka dan komitmen bersama mereka terhadap ritual haji dan umrah. Berlari di tempat yang sama dengan sesama jemaah akan mencegah terjadinya desakan.
Ketiga, Bekerjasama dengan penyelenggara
Kementerian mendorong kolaborasi aktif antara jemaah dengan penyelenggara untuk memastikan pengalaman Sa’i yang lancar dan terkoordinasi. Ini melibatkan mengikuti instruksi, menghormati jalur yang ditentukan, dan berkontribusi pada suasana ketertiban. Dengan cara ini, jamaah dapat memainkan peran penting dalam menjaga disiplin selama Sa’i dan memastikan keselamatan sesama jamaah.
Syarat Melaksanakan Sa’i
Mengacu pada buku Tuntunan Manasik Haji dan Umrah yang diterbitkan Kemenag, berikut ini beberapa syarat sa’i yang wajib diketahui saat ibadah haji.
- Diawali dengan melakukan thawaf di Ka’bah terlebih dahulu.
- Memulai sa’i dari bukit Shafa kemudian menuju bukit Marwah.
- Sa’i dilakukan sebanyak 7 kali.
- Sa’i dilakukan di tempat yang sudah disediakan.
Cara Melakukan Ibadah Sa’i
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, bahwa sebelum melakukan ibadah Sa’i harus melakukan thawaf terlebih dahulu. Kemudian dilanjutkan dengan melakukan sa’i.
Berikut ini tata caranya
- Sa’i dimulai dari bukit Marwah, yakni dengan mendaki.
- Sa’i dilakukan sambil berdzikir dan juga berdoa.
- Saat sampai di atas bukit Shafa, kemudian menghadap kiblat lalu berdzikir serta berdoa.
- Sa’i dilakukan dengan berjalan kaki, namun jika tidak mampu karena udzur bisa menggunakan kursi roda atau skuter matik yang tersedia.
- Saat melakukan Sa’i disunnahkan suci dari hadats.
- Sa’i dilakukan sebanyak tujuh kali putaran, namun boleh diselingi dengan ibadah shalat sunnah.
- Perjalanan dari Shafa ke Marwa dihitung satu putaran, dan perjalanan dari Marwah ke Shafa dihitung juga satu putaran.
- Membaca dzikir dan doa sepanjang melaksanakan ibadah sa’i dan jangan lupa berhenti di atas bukit Shafa dan Marwah untuk berdoa dengan menghadap kiblat.
Setelah melaksanakan ibadah sa’i, maka jamaah melakukan tahallul, yakni mencukur rambut. Setelah itu, maka rukun haji pun bisa terpenuhi.