Arab Saudi adalah tempat paling suci di dunia, kota makkah pusat peradaban Islam yang sering dikunjungi umat muslim. Di Kota inilah Nabi Muhammad SAW dilahirkan dan menjadi pusat ibadah umat Islam seluruh dunia.
Sejarah Kota Mekkah
Kota Makkah memiliki perjalanan panjang dan mencerminkan dinamika keagamaan, budaya, serta politik. Dalam tradisi Islam yang pertama kali tinggal di kota ini adalah Nabi Ibrahim dan putranya Ismail. Allah SWT memerintahkan Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail untuk membangun Ka’bah yang menjadi pusat ibadah pertama bagi umat manusia.
Lokasi Makkah yang strategis di jalur perdagangan Arab menjadikannya pusat pertemuan para pedagang dari berbagai wilayah. Sebelum kedatangan Islam, Ka’bah juga berfungsi sebagai pusat spiritual bagi kaum Arab Jahiliyah yang menyembah berhala.
Kota Makkah pada Masa Jahiliyah
Makkah pada masa sebelum Islam dipeintah oleh suku Quraisy yang memiliki pengaruh besar di kawasan hijaz. Suku Quraisy menjadikan Makkah sebagai pusat ritual keagamaan. Meski didominasi penganut agama politeisme, kehadiran Ka’bah sebagai situs suci menarik banyak peziarah dari berbagai wilayah sehingga memperkuat posisi ekonomi dan politik Makkah.
Baca Juga : Cara Minum Air Zamzam Dengan Etika Yang Tepat dan Hormat
Era Kelahiran Nabi Muhammad SAW
Tahun 570 M, Nabi Muhammad SAW lahir di Makkah, menandai era baru dalam sejarah kota ini. Nabi Muhammad menerima wahyu pertama di Gua Hira yang terletak di sekitar Makkah pada tahun 610 M. Meskipun dakwah Islam awalnya ditentang oleh mayoritas penduduk Quraisy, ajaran Islam mulai menyebar hingga akhirnya mendapatkan dukungan dari penduduk luar Makkah.
Tahun 622 M, Rasulullah dan para pengikutnya hijrah ke Madinah untuk menghindari penganiayaan di Makkah. Namun, delapan tahun kemudian, pada tahun 630 M, Nabi memimpin pembebasan Makkah (Fathu Makkah). Peristiwa ini menandai kemenangan Islam atas kaum Quraisy tanpa pertumpahan darah yang berarti. Setelah pembebasan, berhala-berhala di sekitar Ka’bah hancur dan Makkah ditetapkan sebagai pusat spiritual Islam.
Makkah Setelah Wafatnya Nabi Muhammad
Meski Nabi Muhammad SAW wafat, Makkah tetap menjadi pusat ibadah umat Islam. Setiap tahunnya jutaan umat Islam dari berbagai negara datang ke Makkah untuk menunaikan salah satu rukun Islam.
Kota suci ini menjadi saksi perubahan politik dalam sejarah Islam, termasuk masa pemerintahan Dinasti Umayyah, Abbasiyah, dan akhirnya kekuasaan Kesultanan Utsmaniyah.
Pada abad ke-20, Makkah menjadi bagian dari Arab Saudi setelah penyatuan wilayah-wilayah di Semenanjung Arab oleh Raja Abdul Aziz Al-Saud. Sejak saat itu, pemerintah Saudi terus melakukan modernisasi infrastruktur Makkah untuk melayani jemaah haji dan umrah.
Transformasi Makkah Modern
Kini, Makkah adalah kota metropolitan yang memiliki fasilitas modern untuk mendukung jutaan jemaah setiap tahunnya. Proyek perluasan Masjidil Haram, termasuk pembangunan Menara Abraj Al-Bait menjadi simbol perkembangan kota ini. Meskipun begitu, Makkah tetap mempertahankan identitasnya sebagai kota suci dan pusat spiritual Islam.
