Keutamaan Melaksanakan Ibadah Haji Diantaranya Dapat Menghapuskan Dosa

Keutamaan Haji
Haji wajib bagi yang mampu

Haji merupakan salah satu dari lima rukun Islam yang wajib dilaksanakan oleh setiap Muslim yang mampu, baik secara finasial maupun fisik. Ibadah ini memiliki makna yang sangat mendalam dalam kehidupan umat Islam, mengajarkan tentang ketaatan, pengorbanan, dan persatuan umat. Selain itu juga keutamaan melaksanakan ibadah haji diantaranya dapat menghapuskan dosa.

Keutamaan Melaksanakan Ibadah Haji Diantaranya Dapat Menghapuskan Dosa

Umat Islam harus mengetahui apa saja keutamaan melaksanakan ibadah haji. Imam Al-Hafizh Zakiyyuddin Abdul Azhim bin Abdul Qawiy Al-Mundziri dalam At-Targhib wat Tarhib minal Haditsis Syarif menghimpun hadits Nabi Muhammad saw seputar keutamaan ibadah haji.

Read More

Banyak keutamaan melaksanakan ini di antaranya ampunan bagi yang melaksanakannya dan orang-orang yang dimintakan ampun oleh jamaah haji tersebut, pengabulan doa, surga, hak memberi syafaat kepada keluarga.

Berikut keutamaan yang pasti akan didapat saat melaksanakan ibadah haji. Asep Zaenal Ausop dalam bukunya ‘Haji Falsafah, Syariah dan Rihlah’ menjelaskan keutamaan-keutamaan tersebut.

Haji termasuk Jihad fii Sabilillah (jihad di jalan Allah)

Dari ‘Aisyah-ummul Mukminin-radhiyallahu ‘anha, ia berkata :

يَا رَسُولَ اللَّهِ ، نَرَى الْجِهَادَ أَفْضَلَ الْعَمَلِ ، أَفَلاَ نُجَاهِدُ قَالَ « لاَ ، لَكِنَّ أَفْضَلَ الْجِهَادِ حَجٌّ مَبْرُورٌ

“ Wahai Rasulullah, kami memandang bahwa jihad adalah amalan yang paling afdhol. Apakah berarti kami harus berjihad ? ” “ Tidak. Jihad yang paling utama adalah haji mabrur ”, jawab Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. ”

( H. R. Bukhari no. 1520 )

Haji merupakan Amalan yang Paling Afdhal.

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata :

سُئِلَ النَّبِىُّ – صلى الله عليه وسلم – أَىُّ الأَعْمَالِ أَفْضَلُ قَالَ « إِيمَانٌ بِاللَّهِ وَرَسُولِهِ » . قِيلَ ثُمَّ مَاذَا قَالَ « جِهَادٌ فِى سَبِيلِ اللَّهِ » . قِيلَ ثُمَّ مَاذَا قَالَ حَجٌّ مَبْرُورٌ

“ Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam ditanya, “ Amalan apa yang paling afdhol ? ” Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, “ Beriman kepada Allah dan Rasul-Nya. ” Ada yang bertanya lagi, “ Kemudian apa lagi ? ” Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, “ Jihad di jalan Allah. ” Ada yang bertanya kembali, “ Kemudian apa lagi ? ” “ Haji mabrur ”, jawab Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. ” HR. Bukhari no. 1519

Baca Juga : Keindahan Masjidil Haram Dipenuhi Ribuan Jamaah

Menghapuskan Kesalahaan dan Dosa-dosa Masa Lalu

Ketiga, ibadah haji dapat menghapus semua dosa masa silam yang telah dilakukan seseorang. Dari Abu Hurairah Dia berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda.

مَنْ حَجَّ لِلَّهِ فَلَمْ يَرْفُثْ وَلَمْ يَفْسُقْ رَجَعَ كَيَوْمِ وَلَدَتْهُ أُمُّهُ

“Barang siapa berhaji di Baitullah itu dengan tidak berbuat rafats dan fasik, dia akan kembali sebagaimana saat dilahirkan oleh ibunya (bersih dari dosa). HR. Bukhari no. 1521

Mendapat Balasan Surga

Balasan bagi orang yang beribadah haji yang mabrur adalah surga. Hal sebagaimana disampaikan dalam sabda Nabi SAW.

Dari Abu Hurairah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

وَالْحَجُّ الْمَبْرُورُ لَيْسَ لَهُ جَزَاءٌ إِلاَّ الْجَنَّةُ

“ Dan haji mabrur tidak ada balasan yang pantas baginya selain Surga. ” HR. Bukhari no. 1773 dan Muslim no. 1349.

An Nawawi rahimahullah menjelaskan, “ Yang dimaksud, ‘tidak ada balasan yang pantas baginya selain Surga’, bahwasanya haji mabrur tidak cukup jika pelakunya dihapuskan sebagian kesalahannya. Bahkan ia memang pantas untuk masuk Surga. ” Syarh Shahih Muslim, 9 / 119.

Ibadah Haji adalah Panggilan Spesial dari Allah SWT

Kelima Ibadah haji adalah undangan spesial dari Allah yang diberikan kepada seseorang yang dipilihnya. Buktinya, Allah sengaja menyuruh segenap kaum muslimin untuk melaksanakan ibadah haji sebagaimana dijelaskan di dalam surah Al Hajj ayat 27 yang artinya.

“Dan berserulah kepada manusia untuk mengerjakan Haji, niscaya mereka akan datang kepadamu dengan berjalan kaki, dan mengendarai unta yang kurus yang datang dari segenap penjuru yang jauh.

Karena Allah dengan sengaja memberi undangan berarti jamaah haji adalah tamu Allah (dhuyuf Allah, Dhuyuf ar-Rahman). Karena itu, jamaah haji perlu merasa bangga karena menjadi manusia terpilih di antara milyaran manusia di bumi ini untuk menjadi tamu kehormatan Allah SWT Tuhan Pencipta langit dan bumi.

Di dalam hadis yang diriwayatkan oleh Ibnu Majah dijelaskan dari Abu Hurairah dari Rasulullah SAW sesungguhnya beliau bersabda. “Para haji dan orang yang berumrah adalah tamu-tamu Allah. Jika mereka berdoa kepadanya, Allah akan mengabulkannya. Dan jika mereka meminta ampunan kepadanya, Allah akan mengampuninya.”

Pemberian Syafaat Pada 400 Anggota Keluarganya

عَنْ أَبِي مُوسَى الأَشْعَرِيِّ، رَفَعَهُ إِلَى رَسُولِ اللهِ صلى الله عليه وسلم، قَالَ الْحَاجُّ يَشْفَعُ فِي أَرْبَعِ مِائَةِ أَهْلِ بَيْتٍ، أَوْ قَالَ مِنْ أَهْلِ بَيْتِهِ، وَيَخْرُجُ مِنْ ذُنُوبِهِ كَيَوْمَ وَلَدَتْهُ أُمُّهُ

Artinya: Dari sahabat Abu Musa Al-Asy’ari ra dengan marfu dari Rasulullah saw, “Orang yang berhaji dapat memberikan syafaat kepada 400 orang keluarga atau keluarganya dan ia akan keluar dari dosanya seperti hari ia dilahirkan oleh ibunya (HR Al-Bazzar).

Jaminan kesehatan lahir dan batin di dunia

عن أبي ذر أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى الله عليه وسلم قال إِنَّ دَاوُدَ النَّبِيَّ عليه السلام قال إِلَهِيْ مَا لِعِبَادِكَ عَلَيْكَ إِذَا هُمْ زَارُوْكَ فِي بَيْتِكَ قال إِنَّ لِكُلِّ زَائِرٍ عَلَى المَزُوْرِ حَقًّا يَا دَاوُدُ إِنَّ لَهُمْ عَلَيَّ أَنْ أُعَافِيَهُمْ فِي الدُّنْيَا وَأَغْفِرَ لَهُمْ إِذَا لَقِيْتُهُمْ

Artinya: Dari sahabat Abu Zarr ra, Nabi Muhammad saw bercerita, “Nabi Dawud as pernah berdoa: Tuhanku, apa yang didapat hamba-Mu bila mereka mengunjungi-Mu pada rumah-Mu?” Allah menjawab, “Setiap pengunjung memiliki hak atas yang dikunjungi. Wahai Dawud, sungguh mereka berhak mendapatkan kesembuhan di dunia dan ampunan dari-Ku ketika kelak Kujumpai mereka (di akhirat)”. (HR At-Thabarani).

Jamaah haji yang meninggal dibangkitkan dengan talbiyah

عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ بَيْنَا رَجُلٌ وَاقِفٌ مَعَ رَسُولِ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- بِعَرَفَةَ فَوَقَعَ عَنْ رَاحِلَتِهِ فَأَوْقَصَتْهُ أَوْ وَقَصَتْهُ فَمَاتَ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- اغْسِلُوهُ بِمَاءٍ وَسِدْرٍ وَكَفِّنُوهُ فِى ثَوْبَيْنِ وَلاَ تُحَنِّطُوهُ وَلاَ تُخَمِّرُوا رَأْسَهُ فَإِنَّ اللَّهَ يَبْعَثُهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ مُلَبِّيًا

Artinya: Dari sahabat Ibnu Abbas ra, ia bercerita, ketika sedang (wukuf) bersama Rasulullah di Arafah, seseorang tiba-tiba terjatuh dari kendaraannya, lalu membuat lehernya patah, kemudian meninggal dunia. Rasulullah saw mengatakan, “Mandikanlah ia dengan air dan daun bidara, kafankanlah pada dua lapis. Jangan berikan obat pengawet dan jangan tutup kepalanya karena Allah akan membangkitkannya pada hari kiamat dalam keadaan bertalbiyah” (HR Bukhari, Muslim, dan Ibnu Khuzaimah).

Demikian sejumlah keutamaan ibadah haji yang perlu kita ketahui. Dengan mengetahui dari berbagai keutamaan tersebut kiranya dapat memotivasi umat Islam dalam menjalankan ibadah haji secara benar.

Related posts