Bulan suci Ramadhan memiliki keutamaan dan keisitimewaan yang begitu besar dibanding dengan bulan-bulan lainnya. Bulan kesembilan dalam kalender Hijriah ini dimaknai oleh umat Islam dengan mengerjakan berbagai amalan baik seperti berpuasa dan ibadah lainnya. Akan tetapi siapa sangka bahwa pada bulan suci ini terdapat kisah Nabi Muhammad dan 3 peristiwa bersejarah dalam bulan Ramadhan.
Nabi Muhammad dan 3 Peristiwa Bersejarah Dalam Bulan Ramadhan
Pada bulan suci Ramadhan kita dianjurkan untuk memperbanyak amal kebajikan dan meninggalkan kemaksiatan. Allah SWT membuka pintu-pintu surga dan pintu neraka ditutup dan setan-setan pun dibelenggu. Pada bulan ini juga terdapat satu malam yang nilainya lebih baik dari seribu bulan.
Kesempatan dapat berpuasa di bulan Ramadhan merupakan anugerah yang agung. Seorang yang mengaku umat Nabi Muhammad SAW sudah sepantasnya berbangga dan semangat meningkatkan ketakwaan di bulan ini karena semua ibadah pahalanya dilipat gandakan balasannya mulai dari 10 kali sampai 700 kali.
Kisah Nabi Muhammad dan 3 Peristiwa Bersejarah Dalam Bulan Ramadhan
Sebagaimana diketahui keistimewaan bulan ini, terjadi beberapa peristiwa penting pada zaman Rasulullah SAW. Peristiwa tersebut salah satunya adalah diturunkannya kitab suci Al-Qur’an sebagai pedoman umat manusia.
Baca Juga : 5 Keistimewaan Bulan Suci Ramadhan Menurut Al-Qur’an dan Hadits
Peristiwa Besar di Bulan Ramadhan Pada Zaman Nabi Muhammad SAW
Turunynya Al-Qur’an
Pada saat Nabi mencapai usia 40 tahun, Allah mengutusnya untuk mengeluarkan umat dari sesatnya kebodohan menuju terangnya pengetahuan. Tepatnya pada tanggal 17 Ramadhan 13 tahun sebelum Hijriah Nabi menerima wahyu pertama. Menurut Pakar astronomi, Syekh Mahmud Basya, waktu itu bertepatan dengan awal Februari tahun 610 Masehi.
Mendekati masa-masa diturunkannya wahyu pertama, Nabi sangat sering berkhalwat di gua Hira, menjauh dari menusia dan beribadah khusu’ di gua hira selama beberapa hari. Ritual ibadah Nabi ini mengikuti tata cara yang dipakai kakeknya, Nabi Ibrahim As.
Ditengah-tengah peribadatannya, kemudian nabi didatangi sosok yang pernah dikenal. “Bergembiralah wahai Muhammad, aku Jibril. Dan engkau adalah utusan Allah untuk umat ini,” kata sosok malaikat itu. Kemudian Jibril menyuruh Nabi membaca, Nabi menjawab tidak bisa. Perintah itu sampai diulang tiga kali oleh Jibril, jawaban nabi masih sama, aku tidak bisa membaca.” Kemudian Jibril membacakan wahyu pertama, Surat Al-Alaq ayat 1-5.
Terjadi Perang Badar
Berikutnya ada peristiwa perang badar yang harus dihadapi oleh Rasulullah saat bertepatan dengan bulan Ramadhan. Melalui perang ini Rasulullah SAW beserta para sahabatnya harus berjuang melawan kaum Quraisy.
Perang Badar atau biasa disebut Ghazwah Badr al-Kubra adalah perang yang menjadi pembeda, menadai awal kejayaan kaum Muslimin. Dengannya Allah memuliakan Islam, meninggikan menaranya, dan mengikis berhala-berhala.
Peristiwa ini, Nabi membawa 313 pasukan Muslim, menghadapi 950 pasukan non-Muslim. Perbedaan jumlah pasukan tidak mengecilkan nyali tentara Muslim. Dengan tekad yang kuat membela Nabi, kaum Muslimin berhasil memporak-porandakan pasukan kafir Quraisy. Dengan bantuan Allah dan para malaikatnya, kaum kafir Quraisy lari sejadi-jadinya, kaum Muslim mengejar meraka, membunuh, dan menawan.
Rasulullah Disambut Pemuda Madinah
Jumlah pasukan Muslim yang gugur sebanyak 14 orang syahid. Sementara dari pasukan kafir yang terbunuh dan tertawan masing-masing 70 orang, diantara yang terbunuh adalah Abu Jahal.
Selepas perang, Nabi Muhammad SAW memerintahkan untuk mengebumikan Muslim yang gugur, demikian pula memakamkan kafir yang terbunuh.
Nabi kembali ke Madinah disambut senandung nan indah oleh pemuda-pemuda Madinah: “Telah datang sang purnama kepada kami, dari bukit Tsaniyyah al-Wada’. Wajib bagi kita bersyukur, selagi orang berdoa senantiasa memanjatkan do’a. Duhai Rasul kami, engkau datang dengan membawa ketaatan”.
Peristiwa perang badar terjadi pada hari Jumat 17 Ramadhan tahun 2 Hijriyah bertepatan dengan 13 Maret 624 Masehi.
Pembebasan Kota Makkah
Peristiwa yang dialami Nabi selanjutnya adalah melakukan pembebasan Kota Makkah, tepatnya pada tanggal 20 Ramadhan tahun 8 Hijriyah merupakan waktu yang bersejarah dalam Islam. Di tanggal tersebut, Rasulullah dan para sahabatnya berhasil menaklukkan kota Mekkah dalam sebuah peperangan yang disebut dengan perang Fathu Mekah (penaklukan Mekah).
Peperangan tersebut dipicu oleh perlakuan orang Quraisy yang merusak satu perjanjian dari beberapa perjanjian Hudaibiyyah. Orang Quraisy bersekongkol dengan kabilah lainnya untuk memerangi orang-orang yang berdamai dengan Rasul. Dalam pertempuran itu, Nabi mengerahkan 10.000 pasukan Muslim.
Rasul mengutus sahabat Khalid bin Walid sebagai panglima perang dan memerintahkannya agar tidak memulai menyerang sebelum diserang. Bersama mereka, Nabi berperang dalam keadaan berpuasa, kemudian berbuka di tengah jalan karena mengalami keberatan (masyaqqah).